Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Bobot Arya Permana Turun Drastis

Senin, 30 April 2018 – 22:00 WIB
Bobot Arya Permana Turun Drastis - JPNN.COM

“Berat saya turun drastis sejak operasi Bariatrik di RS Omni Alam Sutera Tangerang. Lambung saya ‘dikecilin’ sejak itu nafsu makan saya berkurang dan saya makan 6 sendok saja udah kenyang.” Imbuh Arya yang kini duduk di kelas V Sekolah Dasar Negeri (SDN) Cipurwasari, Karawang, Jawa Barat.

Hingga kini Arya mengaku masih dalam pemantauan tim dokter yang mengharuskannya menjalani diet ketat dengan menghindari minuman manis dan mengkonsumsi makanan sehat. Arya bertekad untuk menurunkan berat badannya hingga dibawah 60 kg.

“Saya cuma dilarang minum yang manis-manis terutama minuman dalam kemasan dan harus rajin olahraga serta banyak makan buah-buahan,” tuturnya.

Bobot Arya Permana Turun Drastis Photo: Arya Permana, saat masih berbobot 192 kilogram, harus mandi di kolam khusus yang dibuatkan orang tuanya. (Tempo/Aditya Herlambang Putera)

Dokter Samuel Oetoro, Spesialis Gizi Klinik dari MRCCC Siloam Hospitals, Jakarta mengatakan operasi bariatrik atau teknik operasi pengecilan dan bypass lambung memang menjadi solusi yang tepat untuk mengatasi kasus severe Obesity atau obesitas parah seperti dalam kasus Arya.

“Dengan bobot tubuh Arya yang 192 kg itu memang sudah jadi indikasi perlu dilakukan operasi bariatrik. Karena metode yang lain sudah tidak bisa dilakukan menahan asupan makanan sudah tidak bisa berolahraga juga tidak akan banyak berpengaruh. Jadi memang harus dikecilkan lambungnya agar nafsu makannya bisa ditekan dan tidak perlu asupan makan yang banyak.” Kata dr Samuel Oetoro.

Meski efektif, dokter Samuel Oetoro mengingatkan disiplin untuk mengubah perilaku makan menjadi faktor yang sangat penting pasca melakukan operasi.

“Pasien operasi Bariatrik harus hati-hati karena bisa jadi kebiasaan makan mereka yang lama kambuh lagi. Memang sekarang mereka tidak bisa makan banyak, volume makanan yang disantap sedikit, tapi kalo sering makan? ya bisa naik lagi berat badannya, oleh karena itu terapi perilaku makan juga harus dilakukan.” Ungkapnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News