Bocah 1,5 Tahun Jatuh dari Lantai 3
Bukannya Menolong, Warga di Dekat Tempat Kejadian Malah Menjauhjpnn.com - BATAM - Seorang bayi berusia 1,5 tahun yang dilarikan ke Rumah Sakit Budi Kemuliaan (RSBK), Batam, Kepulauan Riau (Kepri), Senin malam (26/8) akhirnya meninggal dini hari kemarin (27/8). Aprilia, anak pasangan Anto Purba dan Irentina Saragih itu, dibawa ke RSBK karena terjatuh dari lantai tiga tempat tinggalnya di kompleks Nagoya Paradise, Nagoya, Batam, Senin malam (26/8).
Sempat koma beberapa jam, bayi perempuan itu akhirnya meninggal pukul 03.00 kemarin. Menurut dr Gumar Jaya Saleh, dokter bedah yang menangani si kecil, kondisi Aprilia memang tergolong parah.
Aprilia dikabarkan terjatuh dari lantai tiga tempat kos orang tuanya di ruko kompleks Nagoya Paradise Senin pukul 18.00. Saat terjatuh dari ketinggian 17 meter tersebut, Aprilia hanya dijaga Larso Saragih, 12, adik kandung Irentina Saragih, ibu kandung Aprilia.
Irentina sudah tiga bulan pergi tanpa pamit meninggalkan anak semata wayangnya itu. Ayahnya, Anto Purba, belum pulang dari tempat kerjanya di showroom mobil tak jauh dari tempat kosnya tersebut.
Informasi dari tempat kejadian menyebutkan, malam itu Aprilia main dengan Larso di teras ruko yang dibatasi tembok penyekat setinggi sekitar 70 sentimeter. Karena Aprilia pipis di lantai, Larso meninggalkannya untuk mengambil lap. Belum semenit Larso pergi, tiba-tiba terdengar bunyi barang jatuh.
Tak jadi mengambil kain lap, Larso langsung kembali ke teras. Betapa kaget, Aprilia tidak terlihat di sana. Lebih kaget lagi, saat melihat ke bawah, Aprilia terlihat sudah terkapar di jalan.
"Katanya sih tidak sampai semenit Larso meninggalkan Aprilia untuk mengambil kain lap. Sebetulnya, dinding pembatas itu tidak bisa dilompati Aprilia. Dia kan baru bisa jalan tertatih-tatih. Tapi, di dinding pembatas tersebut, kebetulan ada kursi panjang dari kayu. Mungkin Aprilia naik kursi itu lalu terjatuh," tutur Opik, warga asal Kediri, Jawa Timur, yang kos di sebelah tempat kos Anto.
Dia sempat melihat kejadian mengenaskan tersebut. "Saya teriak histeris dan lari turun. Sesampai di bawah, Larso, om bayi itu, telah membopong Aprilia dan berlari ke tempat kerja ayah si kecil," terang Opik.