Bocah Raib, Diduga Disambar Buaya
jpnn.com - SAMPIT--Warga Desa Penyaguan RT 2 RW 1, Kecamatan Pulau Hanaut, Kabupaten Kotim, dihebohkan dengan hilangnya Muhammad Rifqi Abidillah Bin Dirham. Bocah tujuh tahun ini raib saat mandi di Sungai Mentaya, Kamis (23/1) lalu sekira pukul 17.30 WIB.
"Mereka sedang asik mandi di sungai dengan teman-temannya. Kata salah seorang temannya sebelum Rifki menghilang, ada yang sempat melihat benda bersisik-sisik timbul dari permukaan air. Tiba-tiba saja Rifki hilang," kata Jumratul," tetangga korban.
Kapolres Kotim melalui Kapolsek Pulau Hanaut Ipda Syaifullah mengatakan, hingga tadi malam bocah sekolah dasar (SD) itu masih dicari dan belum diketahui keberadaanya. Kejadian bermula saat bocah itu sedang mandi bersama dengan rekan-rekanya.
"Ketika itu ada anak kecil yang ada di atas tidak ikut mandi, melihat korban seperti tertarik ke bawah," terangnya.
Saat itu sang anak yang melihat korban ketika itu langsung berteriak. "Teman-temanya mendengar teriakan itu langsung naik, sedangkan korban tidak," ungkap Kapolsek.
Dikatakan Syaifullah, penyebab hilangnya korban masih belum diketahui secara pasti. "Ada banyak kemungkinan. Korban memang bisa berenang, namun mungkin juga dia tenggelam karena kakinya kram atau juga ada penyebab lain seperti disambar oleh buaya, atau terbawa oleh arus sungai," katanya.
Pencarian korban terus dilakukan warga dan anggota polsek serta petugas polisi perairan. Ada tim yang melakukan penyelaman di lokasi kejadian, ada juga yang menyisir kawasan setempat, dan menyisir hingga ke kecamatan tetangga. "Kita berharap korban segera ditemukan," harap Kapolsek.
Dia juga mengimbau dengan kejadian ini para orang tua bisa lebih bisa mengawasi anak-anak mereka saat bermain terlebih di lokasi yang cukup rawan, agar tidak menjadi korban dalam kejadian yang sama.
Sementara itu dari informasi yang dihimpun Radar Sampit (Grup JPNN), kuat dugaan korban menghilang lantaran disambar buaya, mengingat di sungai tersebut kerap kali buaya muncul pada sore dan malam hari. Akibat dari kejadian ini ibu korban sering jatuh pingsan dan tak sadarkan diri, karena cemas dengan keberadaan anaknya. (co/oes)