Bocah SD Diterkam Buaya di Kolam Lapangan Golf
Terpisah, Ilham mengaku jika pihaknya sudah berupaya menghindari korban jiwa di lapangan golf. Bahkan, pelang peringatan sudah dipasang.
"Makanya, dalam waktu dekat Pak Bakri (Manajer Operasional SGB, Red.) akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat sekitar. Karena, pada dasarnya kami melarang ada aktivitas seperti mencari bola di sekitar kolam," kata Ilham.
Diakuinya, kejadian ini merupakan serangan ketiga dalam setahun. "Dua bulan lalu ada serangan. Korbannya bernama Dadang. Lukanya parah. Cuma infonya tidak menyebar," katanya. Kejadian sebelumnya juga terjadi awal tahun lalu.
Dia menerangkan, ada dua kolam yang diduga menjadi sarang buaya. Bahkan, salah satu kolam memiliki luas sekitar 100 x 35 meter. "Mungkin banyak ikan di sana (kolam, Red.). Jadi buayanya memilih tinggal di sana," katanya.
Usai kejadian itu, Babinkamtibmas Lhoktuan Bripka Bajuri dan Babinsa Lhoktuan Serka Sabir langsung mendatangi warga di sekitar lapangan golf. Warga, khususnya anak-anak diimbau tidak melakukan aktivitas mencari bola di area golf.
Sementara itu, Manajer Operasional Golf Bukit Sintuk, Bakri Makmur mengungkapkan, pihak komite sudah melarang keras anak-anak untuk memasuki lapangan golf. Sayangnya, larangan itu kerap dilanggar. Bahkan, imbauan juga telah disampaikan kepada para orangtua langsung.
"Kami dari komite sudah menyampaikan dan melarang keras agar anak-anak tersebut tidak masuk kedalam lapangan. Selain mengatakan secara langsung kepada anak dan orangtua, kami juga sudah memasang plang, seperti melarang memancing dan himbauan bahaya keberadaan buaya. Tujuannya agar tidak terjadi hal yang seperti ini," terang Bakri saat dihubungi media ini, Jumat (8/11).
Lanjutnya, untuk menekankan aturan itu dan mencegah jatuh korban lain, dalam waktu dekat, pihaknya akan kembali mengadakan pertemuan dengan orangtua anak yang sering berada di lapangan.(gun/hd/fuz/jpnn)