Bohemian Rhapsody Film Gagal
jpnn.com - Film biografi adalah pekerjaan rumah (PR) berat buat para cast, sutradara, dan tim produksi. Terutama bila sang tokoh dan kisahnya sangat ikonik.
Beban itulah yang ditanggung tim Bohemian Rhapsody. Mereka mengusung kisah band legendaris asal Inggris, Queen. Tokoh utamanya adalah mendiang vokalis Freddie Mercury. 20th Century Fox jelas enggan main-main.
Tokoh utama ditentukan lewat dua kali saringan. Selain dari tim casting, para pemeran personel Queen harus mendapat persetujuan Brian May dan Roger Taylor, dua personel band yang masih aktif. Hasilnya, terpilihlah Rami Malek, Gwilym Lee, Ben Hardy, dan Joseph Mazzello sebagai Queen versi film.
Di antara keempatnya, Malek paling menyita perhatian. Dia didapuk sebagai pemeran utama, Freddie Mercury. Dia pun dibanjiri pujian. Banyak yang menjagokan Malek masuk nominasi Oscars atas aktingnya. May dan Taylor ikut memberikan sanjungan.
''Kami bisa melihat sosok Freddie. Rami (Malek) pun sangat menjiwai perannya. Dia luar biasa,'' ungkap May, gitaris Queen. Taylor menyatakan bahwa Malek berhasil menampilkan sisi sensitif sekaligus semangat Mercury dengan apik.
Di film tersebut, penonton memang diajak merunut sejarah band Queen. Penuturannya banyak dari sisi Mercury yang di awal masih menggunakan nama lahirnya, Farrokh Bulsara.
Film dibuka dari kisah Bulsara, mahasiswa keturunan Parsi yang menyambi kerja di Bandara Heathrow, Inggris. Perjalanannya di dunia musik dimulai ketika bertemu dengan band Smile yang digawangi May dan Taylor di sebuah kelab malam. Bulsara ditawari bergabung, menggantikan vokalis lama mereka yang pindah band. Trio itu lantas dapat ''tambahan'' basis John Deacon. Nama Smile berganti Queen.
Perjalanan mereka tidak selalu mulus. Masalah-masalah kecil mulai menumpuk. Kisah sang vokalis yang kerap berganti pasangan menjadi sorotan. Bohemian Rhapsody, menurut penonton, merupakan film yang oke. Di CinemaScore, ia mendapat predikat A.