Bolot, Makin Tua Kian Berekspresi
jpnn.com - USIA sepertinya tidak menghambat pelawak dan komedian senior, Bolot untuk berekspresi. Lewat karyanya, dia berusaha untuk melestarikan warisan budaya, salah satunya Betawi.
”Jangan cuma diperhatikan. Kalau diperhatikan itu kan cuma dilihat doang, tapi juga harus dijalani, harus terapkan biar pada jatuh cinta dengan budaya Betawi,” ujar Bolot di Gelar Budaya Betawi 2014 di Gandaria City, Jakarta Selatan, (9/10).
Wajah pelawak dan komedian yang kini muncul di Indonesia Lawak Klub Trans 7 tersebut mengaku beragam cara bisa dilakukan untuk meletasrikan budaya Betawi. Apalagi Betawi memiliki beragam budaya yang beragam, mulai dengan kesenian tari, makanan khasnya, hingga arsitektur rumah. Namun karena memiliki kemampuan di bidang komedian, Bolot memilih jalur tersebut.
”Tentunya kita harus sesuaikan dengan kemampuan, jangan maksa. Nanti bukannya melestarikan malah merusak,” tegasnya.
Oleh karena itu, saat diajak untuk ikut dalam bagian dari gelaran Budaya Betawi 2014, pria kelahiran Bogor, 10 Mei 1942 itu tidak berpikir ulang. Lewat pagelaran tersebut, dirinya bisa memberikan kontribusi untuk meletasrikan budaya Betawi.
”Gelar Budaya Betawi tahun ini berupaya untuk memotivasi sanggar-sanggar tradisional Betawi untuk terus berkarya dan menciptakan inovasi yang kreatif. Apalagi dari sanggar-sanggar itu, budaya Lenong pernah berjaya,” katanya.
Selain menyuguhkan Bodoran, Gelar Budaya Betawi juga mengingatkan kembali warisan budaya leluhur seperti Nyanyian Betawi, Rumah Betawi, Silat Betawi hingga Prosesi Perkawinan Ala Betawi.
”Acara ini bertujuan untuk memberikan hiburan serta mengedukasi masyarakat, mengenai keanekaragaman budaya Betawi,” ujar Ghazali selaku kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat DKI Jakarta. (mg/ash)