Bom Pingpong Meledak Dekat Lokasi KTT ASEAN
Media Thailand menyebut penyebab teror kemarin adalah bom pingpong. Sebab, ukuran peledak tersebut tidak jauh berbeda dengan bola pingpong. Daya ledaknya pun rendah.
''Tampaknya, ini insiden terbatas dan berskala kecil. Tujuannya hanya untuk menarik perhatian, bukan menimbulkan korban jiwa,'' terang Arthayudh Srisamoot, pejabat senior Kementerian Luar Negeri.
KTT ASEAN yang berlangsung di lokasi yang tidak jauh dari lokasi ledakan tetap kondusif. Aparat memang memperketat pengamanan di sana. Apalagi, aparat menemukan dua bom tidak aktif di markas Kepolisian Bangkok pada Kamis (1/8). Jarak markas polisi dengan lokasi pertemuan tidak terlalu jauh.
''Kami akan terus bekerja dan memberikan informasi kepada masyarakat,'' ujar Gubernur Bangkok Aswin Kwanmuang.
Dia memastikan, semua CCTV di lokasi kejadian berfungsi saat ledakan terjadi. Dia juga mengimbau masyarakat lebih proaktif. Misalnya, melaporkan penemuan benda yang mencurigakan atau orang dengan gerak-gerik yang mencurigakan.
Dalam keterangan awal, polisi mengungkapkan dugaan soal insiden Kamis dan Jumat. Dua bom tidak aktif yang oleh sebagian media Thailand dijuluki fake bomb itu menjadi pintu masuk penyelidikan. Terkait insiden itu, aparat telah menangkap dua orang. Mereka tercatat sebagai penduduk wilayah selatan yang selama ini memang mengupayakan kemerdekaan dari Thailand.
Namun, Kepala Polisi Jakthip Chaijinda belum bisa memastikan bahwa insiden Kamis dan kemarin saling berkaitan. Menurut sejumlah pengamat keamanan, jika benar pelaku teror adalah kelompok yang menginginkan kemerdekaan wilayah, bisa dipastikan serangkaian ledakan kemarin hanyalah upaya untuk mencoreng citra baik pemerintah. Terutama saat mata dunia tertuju kepada mereka di tengah penyelenggaraan pertemuan bergengsi ASEAN. (sha/c4/hep)