Bom Saudi Akhiri Ketenangan di Ibu Kota Yaman
jpnn.com, ADEN - Ketenangan hanya bertahan sehari di Sanaa. Rabu (6/12) pagi, pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi melancarkan serangan dan membombardir ibu kota Yaman itu.
Padahal, sehari setelah kematian mantan Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh pada Senin (4/12), Sanaa sempat agak tenang.
Penduduk mulai keluar rumah dan beraktivitas seperti biasa dan toko-toko dibuka. Namun, kemarin mereka harus kembali mendekam ketakutan di dalam rumah.
Saluran televisi Al Masirah mengungkapkan, pasukan koalisi mengebom rumah mendiang mantan Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh yang dikuasai pemberontak Houthi.
Rumah milik keluarga Saleh lainnya yang dikuasai pemberontak yang didukung Iran tersebut juga ikut diserang.
Saudi berharap mereka bisa menggembosi kekuatan pasukan Houthi. Serangan udara juga dilakukan di kota-kota lain yang dikuasai kelompok pemberontak itu. Di antaranya Taiz, Haja, Midi, dan Saada.
’’Ambulans dan tim medis tidak bisa mengakses korban luka. Orang-orang yang terjebak di pertempuran tidak bisa membeli makanan dan kebutuhan penting lainnya,’’ ujar salah seorang pejabat UNICEF Rajat Madhok sebagaimana dilansir The Guardian.
Kondisi berbahaya tersebut membuat para relawan tidak bisa pergi dan menyelamatkan nyawa orang-orang yang membutuhkan. Sejauh ini belum ada laporan korban jiwa atas serangan pasukan koalisi itu. Houthi juga terus mengeratkan cengkeramannya di Sanaa.