Bongkar Masalah di Pertamina, Langkah Ahok Justru Diapresiasi
jpnn.com, JAKARTA - Langkah Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok membuka permasalahan yang terjadi di internal perusahaan pelat merah itu ke publik, justru mendapat apresiasi dari pengamat ekonomi dan energi dari Center of Energy and Resources Indonesia (CERI) Yusri Usman.
Ahok sebelumnya membongkar masalah internal korporasi Pertamina terkait inefisiensi terkait gaji pegawai dan pejabat teras, persoalan keuangan perusahaan, hingga mengkritik Kementerian BUMN dalam melakukan pergantian jajaran direksi.
"Kami mengapresiasi langkah Ahok, maju terus saja, libas," kata Yusri di Jakarta, Rabu (16/9).
Yusri juga menyinggung adanya kejanggalan ketika Pertamina tidak menurunkan harga BBM di saat harga minyak dunia turun drastis periode April -Juni 2020.
Dalam hipotesisnya, Yusri menyebut kebijakan Pertamina tidak menurunkan harga BBM di saat harga minyak dunia anjlok ke posisi terendah dalam 43 tahun terakhir, karena terjadi inefisiensi dalam proses bisnisnya dari hulu ke hilir.
Selain itu, katanya, Ahok bisa mengambil langkah tegas di Pertamina, karena posisinya sebagai komisaris utama dapat mengevaluasi kinerja manejemen.
Hal itu sesuai dengan UU Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, serta Pasal 31 UU Nomor 19 tahun 2003 tentang BUMN yang mengatur tugas kewenangan komisaris. Mulai pengawasan hingga bisa menasehati direksi.
"(Ahok) bisa melakukan tindakan semua itu. Paling tidak dia bisa membuat rekomendasi dari dewan komisaris kepada menteri BUMN untuk mengganti jajaran direksi dan komisaris di holding dan sub holding yang telah terlanjur menempatkan orang yang tidak kompeten dan kredibel," pungkas Yusri.(Ant/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini: