Bos Consina Membongkar Rahasia Agar UMKM Bertahan hingga 'Naik Kelas'
Consina tetap menjadi brand kesayangan meski merek luar negeri mengeluarkan produk terbaru. Pelanggan Consina mencari tahu apakah Consina sudah mengeluarkan produk baru juga.
"Menciptakan hal-hal baru selain kita sendiri menciptakan tren. Kita juga berusaha apa nih tren, apa nih orang Indonesia maunya gaya apa trekking-nya, backpacker-nya gimana, dan lainnya,"
Cara lain untuk produk Consina naik kelas adalah dengan strategi marketing. Awal Consina memulai bisnis, pemasaran dilakukan dengan cara mengikuti acara, sponsor, dan aktif dalam kegiatan naik gunung sesuai karakter produk Consina.
Strategi tersebut saat ini didiversifikasi dengan media sosial. Kegiatan Consina yang teragenda akan dibagikan di media sosial. Consina juga mengikuti tren pelanggan di kelas menengah ke atas yang peduli dengan energi hijau dan kepedulian lingkungan.
"Produk mengusung ke situ. Kami support, terutama anak-anak muda, kami punya pelanggan loyal. Misalkan ts, banyak kantong dan tali. Itu kalau dipakai baru sadar fungsinya, oh ini untuk sepatu, laptop, dan lainnya. Kami ikut mengurangi plastik. Kami dukung apa yang dicanangkan pemerintah sebagai bagian dari kampanye marketing produk," kata Dyson.
Pendiri Nion Adit Yara mengatakan dalam berbisnis yang perlu diperhatikan adalah proses. Oleh karena itu, output didasari dengan proses yang berjalan.
"Makin berproses, capek, semakin detil, mengulik, meriset yang panjang, makin kita mengeksekusi dengan baik, otomatis hasil akan mengikuti. Baik hasil bagus banget atau hasil tidak sesuai ekspektasi. Dalam proses, kita juga perlu berdoa. Karena doanya nanti akan menghasilkan seperti A, B, C, dan D," kata Adit. (mcr10/jpnn)