Bos MIND ID Sebut Permintaan Hasil Tambang Indonesia Meningkat 6 Kali Lipat
Seperti diketahui, MIND ID mendapat tiga amanah dari pemerintah, yakni mengelola sumber daya mineral strategis, melakukan hilirisasi mineral, dan menjadi pemimpin pasar global dengan mengoptimalkan komoditas mineral dan ekspansi bisnis.
Senior Energy Analyst International Energy Agency (IEA) Tae Yoon Kim juga mengatakan permintaan bahan baku mineral kritis memang mengalami pertumbuhan sejak 2021 dan 2022.
Komoditas nikel mengalami pertumbuhan permintaan 16 persen pada 2022 dibandingkan permintaan pada 2021, sedangkan komoditas tembaga naik 22 persen.
“Sejak seluruh negara menyepakati kesepakatan paris dan menggaungkan proyek transisi energi, permintaan komoditas mineral justru mengalami peningkatan. Nikel, kobalt, lithium hingga tembaga merupakan bahan baku utama untuk membuat panel surya, baterai, dan juga manufaktur pembangkit energi bersih,” ujar Yoon Kim.
Tata kelola pertambangan yang berkelanjutan memegang peran penting dalam mendukung rantai pasok ekosistem energi bersih ini. Inovasi teknologi yang dilakukan saat ini juga membutuhkan untuk membuat cadangan mineral ini bisa terkelola dengan baik tanpa harus membuat bumi semakin rusak.
Yoon Kim juga mengakui bahwa transisi energi turut mendorong pertumbuhan sektor pertambangan.
"Sektor pertambangan mineral justru mampu menjadi katalis penggerak ekonomi," pungkas Yoon Kim.(mcr10/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru: