Bos Perampok Sadis Bawa Jimat Didor, Begini Kronologisnya
“Kemudian kami melakukan penyelidikan untuk menangkap tersangka. Setelah itu, kami melihat tersangka sedang mengendarai sepeda motor melintas di Jalan Kedung Cowek. Pengejaran pun kami lakukan,” lanjut Iqbal.
Dia mengatakan anggota yang mengejar mencoba menghentikan tersangka dengan cara memotong jalan kendaraan pelaku. Namun upaya tersebut gagal, dan tersangka berhasil kabur.
Tak menyerah, polisi terus mengejar tersangka hingga pintu masuk jembatan Suramadu. Di sini Fauzi berhasil dihentikan setelah polisi memepet dan menendang motor Honda Beat warna merah yang ia kendarai.
“Setelah itu, kami mencoba menangkap tersangka. Namun tersangka malah melawan dengan mengeluarkan sajam dari punggungnya. Tembakan peringatan kami lepaskan untuk menghentikan tersangka. Hanya saja tidak digubris dan justru berusaha menyerang anggota,” tambahnya.
Karena membahayakan nyawa anggota, tindakan tegas dilakukan. Yakni dengan menembak pelaku yang berujung tewas otak perampokan tersebut.
Mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya ini menyebutkan bahwa Fauzi selama beraksi dikenal yang sadis. Sebab ia tak segan-segan melukai korbannya dengan celurit yang kerap ia bawa.
Selain itu, pelaku tercatat merupakan residvis yang keluar pada tahun 2009 lalu. Dalam waktu tersebut, dia sudah menjalankan aksinya sebanyak lima kali. Salah satunya adalah perampokan di Kapas Krampung.
“Selain itu, kebiasasn Fauzi sebelum beraksi adalah mengisap sabu dan membawa jimat. Hal itulah yang kami temukan dari tas yang dibawa tersangka, selain kunci T dan juga senjata tajam,” tegasnya.