Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Bosan Kerja Kantoran, Seorang Sarjana jadi Tukang Parkir, Pendapatan Bisa Rp 200 Ribu per Jam

Jumat, 12 Juli 2019 – 18:37 WIB
Bosan Kerja Kantoran, Seorang Sarjana jadi Tukang Parkir, Pendapatan Bisa Rp 200 Ribu per Jam - JPNN.COM
Agung, tokoh awal mulanya pembagian shift parkir di Giant Yasmin Bogor. Foto: Metropolitan

jpnn.com, BOGOR - Tidak semua tukang parkir bernasib sama. Pendapatan mereka bisa berbeda-beda. Agung S, salah seorang tukang parkir di wilayah perempatan Giant Yasmin Bogor bisa mendapat uang dari pekerjaan mulia itu seratus sampai dua ratus ribu rupiah, hanya dalam dua jam!

Agung merupakan tukang parkir yang memiliki latar belakang berbeda dari tukang parkir lainnya. Dimulai dari keluarga, ekonomi sampai pendidikan. Dia berasal dari keluarga yang cukup mampu. Orang tuanya bisa membiayai dia sampai tamat kuliah di salah satu kampus negeri di Jakarta. Ya, Agung seorang sarjana.

Agung memiliki motif berbeda dalam menekuni pekerjaan ini. Dia mengaku bosan setiap hari bekerja di kantor dengan waktu yang cukup lama, tetapi bayaran yang dia dapatkan tidak sebanyak ketika menekuni pekerjaan sebagai tukang parkir.

Metropolitan melaporkan, awalnya Agung selalu nongkrong bersama teman-temannya di perempatan Giant Yasmin dan mendapatkan uang untuk rokok dengan cara mengatur lalu lintas di daerah tersebut.

BACA JUGA: Eko Rochmadi, Juru Parkir yang Memiliki Saham di 10 Perusahaan

Lama kelamaan dia mulai tertarik menjadi tukang parkir tetap di wilayah tersebut. Padahal sebelumnya dia pernah bekerja di salah satu perusahaan yang ada di Jakarta.

Pria yang akrab dipanggil Brewok tersebut ternyata bukan seorang tukang parkir biasa. Dia merupakan tokoh awal mulanya pembagian shift parkir di wilayah tersebut. Menurutnya perlu diadakan jadwal shift agar tukang parkir di wilayah tersebut tidak saling berebut.

Perempatan Giant Yasmin cukup terkenal dengan wilayah kemacetan yang cukup padat, apalagi di saat akhir pekan tiba jumlah kendaraan yang membeludak mendatangkan keberkahan tersendiri bagi Agung dan kawan-kawan karena meningkatkan pendapatan yang cukup signifikan dibandingkan dengan hari-hari biasanya.

Brewok bukan seorang tukang parkir biasa. Dia merupakan tokoh awal mulanya pembagian shift parkir di wilayah tersebut.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News