BPIP Resmikan Tugu Kongres Santri, Yudian: Simbol Tegaknya Pancasila di Aceh
jpnn.com, ACEH BARAT - Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi meresmikan Tugu Kongres Santri Pancasila di Meulaboh, Aceh Barat, Kamis (29/9).
Prof. Yudian Wahyudi membawa memori masyarakat Aceh yang hadir kembali mengingat jasa para pahlawan Aceh dalam memperjuangkan kemerdekaan Bangsa Indonesia.
Dia menyebut, para Santri dan Ulama berperan besar dalam sejarah perjuangan Bangsa Indonesia.
"Bapak Dr. Mr. H. Muhammad Hasan berperan aktif dalam merumuskan sila-sila dalam Pancasila. Warga Aceh merasa bangga karena tak sampai empat bulan setelah penggalangan dana, pesawat pertama Indonesia berhasil dibeli," tutur Yudian.
Tugu yang berdiri di depan Masjid Agung Baitul Makmur, Kota Meulaboh, Aceh Barat, ini menjadi simbol perjuangan para Ulama dan Santri Aceh dalam mempertahankan keutuhan NKRI dan ideologi Pancasila.
Prof. Yudian mengatakan masyarakat Aceh harus berbangga terhadap bangsa Indonesia. Sejarah telah membuktikan, perjuangan para pendahulu demo kemerdekaan dan NKRI begitu besar dengan keikhlasan dan rela berkorban.
“Bangsa kita adalah bangsa yang besar dan hebat. Bayangkan, proklamasi kita waktunya hanya 59 detik. Hasilnya, 42 negara (kerajaan/kesultanan) bersatu menjadi Republik Indonesia. Tidak pernah terjadi, para sultan menyerahkan kekuasaannya demi konstitusional,” kata Yudian.
Gubernur NAD yang diwakili Staf Ahli Bidang Keistimewaan Aceh, SDM, dan Kerja Sama, Ir. Iskandar Sukri mengungkapkan, adanya Tugu Kongres Santri Pancasila ini penting dalam memaknai persatuan dalam bingkai nilai-nilai kearifan lokal masyarakat Aceh.