Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

BPJS Kesehatan Belum Bayar, Direktur RSUD Ulin Pusing

Jumat, 03 Agustus 2018 – 05:40 WIB
BPJS Kesehatan Belum Bayar, Direktur RSUD Ulin Pusing - JPNN.COM
BPJS Kesehatan. Ilustrasi Foto: Idham Ama/Fajar/dok.JPNN.com

jpnn.com, BANJARMASIN - BPJS Kesehatan belum membayar klaim RSUD Ulin Banjarmasin, Kalsel, yang jumlahnya mencapai puluhan miliar rupiah.

Direktur RSUD Ulin Suciati mengatakan, tunggakan tersebut sebagian yang belum dibayar pada tahun 2017 lalu. Salah satu item yang belum beres klaim pembayaran disebut Suci adalah, tagihan obat-obatan.

“Dari bulan Januari hingga Maret belum dibayarkan, padahal klaim sudah kami serahkan. Dana verifikasinya pun belum selesai,” terang Suci, seperti diberitakan Radar Banjarmasin (Jawa Pos Group).

Sementara, bulan April hingga Juli sebutnya tak bisa di-entry karena ada perubahan sistem. Padahal, pihaknya sudah mengeluarkan uang untuk membeli obat tersebut.

“Rata-rata 1 bulan, pengeluaran untuk obat-obatan mencapai Rp2 miliar. Jika tujuh bulan, Rp14 miliar yang harus kami tutupi. Pusing juga,” keluhnya.

Klaim BPJS Kesehatan di tahun 2017 ungkapnya juga demikian, masih ada yang terpending. Dari bulan September hingga Desember. Nilainya pun tak sedikit, sekitar Rp 4 miliar hingga Rp 5 miliar. “Tunggakan pembayaran tahun lalu di sektor pelayanan. Bukan obat-obatan seperti yang tertunggak tahun ini,” ungkapnya.

Selain klaim obat-obatan yang belum beres, biaya pelayanan tahun ini pun belum dibayarkan. “Kalau di-total klaim yang belum dibayarkan dari obat-obatan dan pelayanan mencapai Rp40 miliar,” sebut Suci.

Dia menyayangkan, sistem klaim yang selalu berubah dari BPJS membuat pihaknya kesulitan dengan penagihan klaim. “Kami agak sulit juga ketika sistem berubah-rubah. Akhirnya ada yang terpending hingga mencapai miliaran,” ujarnya.

Direktur RSUD Ulin Banjarmasin, Suciati menyebut BPJS Kesehatan belum membayar tagihan klaim hingga puluhan miliar rupiah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News