Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

BPJS Kesehatan Rawan Penyelewengan

Rabu, 03 Desember 2014 – 05:59 WIB
BPJS Kesehatan Rawan Penyelewengan - JPNN.COM
BPJS Kesehatan Rawan Penyelewengan. Foto JPNN.com

jpnn.com - SURABAYA – Besaran pembayaran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Surabaya, Jawa Timur ke puluhan fasilitas kesehatan (faskes) mencapai triliunan rupiah. Di antara dana yang disediakan pusat Rp 1,7 triliun per tahun, hingga akhir November ini sudah terserap Rp 1,6 triliun.

RSUD dr Soetomo yang merupakan rumah sakit rujukan Indonesia Timur itu memiliki tagihan paling besar. Rata-rata Rp 50 miliar per bulan. Angka tersebut, menurut Kepala BPJS Kesehatan Surabaya dr I Made Puja Yasa Aak, memberikan ruang terjadinya kecurangan. ”Istilahnya, fraud dalam dunia medis,” ujar Puja Selasa (2/12).

Penyelewengan itu terjadi, antara lain, ketika rumah sakit menagihkan pembayaran pelayanan tidak sesuai dengan yang diterima pasien. Untuk itulah, BPJS menyiapkan tim khusus yang akan memverifikasi data dari RS dengan pasien. Tim tersebut direncanakan mulai bertugas pekan ini. ”Selama ini data yang kami terima hanya dari pihak RS. Belum konfirmasi langsung ke lapangan,” ujar Puja.

Nanti proses verifikasi dilakukan petugas yang ditunjuk BPJS. Mereka bakal memastikan bahwa tagihan rumah sakit kepada BPJS cocok dengan yang diterima pasien. Selain itu, pengawasan dilakukan dinas kesehatan dan komite mutu rumah sakit.

Termasuk, aparat hukum. Yakni, kejaksaan dan KPK. Lembaga antirasuah itu terlibat lantaran hampir setengah dari keseluruhan tagihan BPJS dibayar dengan menggunakan dana APBN. ”Anggaran yang dialokasikan untuk kesehatan sangat besar. Sekarang isunya sudah tidak lagi anggaran di dunia migas,” kata Puja.

Dokter alumnus Universitas Udayana itu menambahkan, ke depan ada rencana untuk membentuk unit pengawasan di setiap rumah sakit. Selain itu, saat ini sudah ada tim kendali mutu dan biaya. Tim tersebut terdiri atas dua bagian. Yakni, tim koordinasi yang terdiri atas ikatan dokter, farmasis, perawat, bidan, dan dokter gigi.

Lalu, ada tim teknis yang beranggota komite medis yang ditunjuk direktur utama rumah sakit. Puja mengatakan, tim koordinasi sudah melakukan pengawasan selama tiga bulan. Sementara itu, tim teknis baru sebulan. ”Sampai sekarang masih membahas peran dan fungsi masing-masing. Mulai bulan depan kami mengumpulkan kasus-kasus di rumah sakit untuk dibahas,” tegasnya.

Menurut Puja, bisa jadi ditemukan banyak kasus kecurangan. Dia mencontohkan, di Amerika Serikat kecurangan di dunia kesehatan mencapai 5–10 persen. Penggunaan anggaran diawasi FBI. Sebab, kejahatan tersebut kerap dilakukan kalangan berkerah putih.

SURABAYA – Besaran pembayaran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Surabaya, Jawa Timur ke puluhan fasilitas kesehatan (faskes)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News