Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

BPN Prihatin Dengar Kabar Prabowo Subianto Tak Boleh Jumatan di Masjid Kauman

Kamis, 14 Februari 2019 – 12:09 WIB
BPN Prihatin Dengar Kabar Prabowo Subianto Tak Boleh Jumatan di Masjid Kauman - JPNN.COM
Prabowo Subianto. Foto: Instagram prabowo

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Materi dan Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan calon presiden Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Sudirman Said, prihatin dengan adanya larangan terhadap calon nomor urut 02 melaksanakan salat Jumat di sebuah masjid di Kota Semarang, besok (15/2).

Kabarnya, takmir Masjid Agung Semarang Kiai Hanief Ismail meminta Bawaslu melarang Prabowo salat Jumat di Masjid Kauman, Semarang. Larangan disampaikan karena Hanief menilai salat Prabowo mempunyai tujuan politis.

“Saya prihatin dengan kejadian ini, mengingatkan pada masa kecil. Terakhir kali saya mendengar orang salat dilarang-larang waktu kecil tahun 1960-an. Ada kelompok yang melarang musalanya dipakai karena beda aliran. Ada kelompok yang menghalangi rombongan mau salat Id di lapangan,” ujar Sudirman di Jakarta, Kamis (14/2).

Sudirman mengingatkan, sekarang ini era terbuka, dan demokrasi, di mana umat saling toleran. Tidak sama dengan masa lalu. “Beda pilihan ya biasa saja, kok sampai ada pelarangan seorang calon presiden masuk ke masjid,” ucapnya.

(Baca juga: Prabowo Subianto pun Sampai Bersumpah)

Sebagai orang yang pernah berlaga pada Pemilihan Gubernur Jawa Tengah 2018 lalu, Sudirman meyakini pelarangan bukan sikap warga Semarang dan sikap kolektif takmir Masjid Kauman.

“Masjid Kauman punya sejarah panjang, pasti para pengurusnya memiliki kebijakan, keluasan pikiran, dan hati. Saya tidak percaya kalau mereka tega melarang-larang,” katanya.

Sudirman kemudian menceritakan pengalaman pada Pilkada Jateng 2018 lalu. Sudirman mengaku pernah dua kali salat Jumat di Masjid Kauman. “Saya mau duduk di barisan tengah karena masuk terlambat, oleh pengurusnya malah dibawa ke mihrab, duduk sebelahan dengan imam," tuturnya.

Sudirman meyakini pelarangan Prabowo Subianto Jumatan bukan sikap warga Semarang dan sikap kolektif takmir Masjid Kauman.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News