BPPT Turunkan Tim TMC, Cuaca Jabodetabek Lebih Kering
jpnn.com, JAKARTA - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menerjunkan tim TMC (teknologi modifikasi cuaca) untuk redistribusi curah hujan yang berpotensi banjir sebagai upaya mitigasi bencana hidrometeorologi di wilayah Jabodetabek.
Menurut Ketua Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC) BPPT Jon Arifian, kegiatan operasi TMC secara resmi dilakukan sejak Minggu (21/2) sore. Posko TMC dipusatkan di Lanud Halim Perdanakusuma.
"Hari ini rencananya akan didukung dua unit pesawat Casa 212 dan CN 295 yang memiliki kapasitas angkut lebih besar, sebagai antisipasi pengulangan siklus hujan ekstrem berikutnya,” kata Jon Arifian di Jakarta, Senin (22/2).
Dia menjelaskan, kemarin (21/2), sekitar pukul 15.05 WIB tim TMC melaksanaan satu sorti penerbangan dengan pesawat Cassa 212 dari landasan pacu Halim dengan target area semai di daerah upwind Jabodetabek sekitar Cilegon dan pesisir timur Lampung.
“Secara umum cuaca hari ini lebih kering dibandingkan periode 2-3 hari sebelumnya. Pertumbuhan awan terganggu oleh adanya divergensi angin memasuki pulau Jawa bagian barat. Kecepatan angin atas relatif kencang serta kelembaban lapisan atas rendah,” papar Jon Arifian.
Target utama operasi TMC di Jabodetabek tahun ini, lanjut Jon Arifian, untuk menggurangi potensi hujan pada siang hari di Jabodetabek sekitarnya.
Menurut dia, hal ini agar tingkat kejenuhan tanah berada pada level aman untuk menampung hujan.
“Siang hari diharapkan tingkat jenuh tanah aman. Karena hujan yang terjadi malam dan dini hari, masih di luar jangkauan intervensi TMC,” ujarnya.