BRI Dukung Agenda Prioritas G20 lewat Holding Ultra Mikro
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) menilai Holding Ultra Mikro yang dipimpin oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk bakal punya andil besar dalam mewujudkan pemerataan ekonomi di Indonesia.
Staf Ahli Menteri Koperasi dan UKM Bidang Produktivitas dan Daya Saing, Yulius optimistis Holding Ultra Mikro mendorong Indonesia untuk mencapai inklusi keuangan.
Yulius mengatakan Holding Ultra Mikro dapat menjadi solusi akses pembiayaan bagi pelaku usaha ultra mikro. Dengan begitu, pelaku usaha ultra mikro bisa meningkatkan produktivitasnya sehingga potensi untuk ‘naik kelas’ serta meningkatnya kesejahteraan masyarakat semakin terbuka lebar.
“Upaya ini diharapkan dapat lebih melakukan pemerataan pembangunan dan juga kalau tingkat kemiskinan kita ini cukup masih tinggi apalagi sejalan dengan pandemi yaitu 17,76 persen. Ini yang sejalan dengan apa yang diharapkan dengan adanya ultra mikro ini,” kata Yulius dalam pemaparannya di BRI Microfinance Outlook 2022, Kamis (10/2).
Yulius menyebut Indonesia masih mengalami ketimpangan ekonomi yang cukup tinggi.
Kondisi ini tercermin dari rasio gini Indonesia yang menyentuh 0,381 per September 2021. Angka ini sebenarnya mengalami perbaikan dibandingkan Maret 2021 yang sebesar 0,384.
Menurutnya, rasio gini merupakan indikator untuk mengukur ketimpangan ekonomi yang diinterpretasikan dalam skala 0-1. Skor yang mendekati angka nol menunjukan kemerataan ekonomi semakin membaik.
Sebaliknya, jika mendekati angka satu, hal itu menunjukan kondisi ketimpangan ekonomi semakin tinggi.