Desa BRILian, Program Wawasan Literasi dan Inklusi Keuangan UMKM
jpnn.com, JAKARTA - Bank Rakyat Indonesia (BRI) berupaya memberikan wawasan literasi dan inklusi keuangan bagi para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di pedesaan lewat program BRILian. UMKM pedesaan diharapkan lebih memahami produk dan layanan keuangan digital terkini.
Corporate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto mengatakan, perseroan berupaya melakukan pembangunan dan pengembangan desa secara berkelanjutan, salah satu langkah menjadikan desa sebagai lokomotif ekonomi nasional.
“Dalam program ini, fokus utama perusahaan adalah revitalisasi BUMDes, desa wisata, dan pengembangan produk unggulan desa yang sesuai dengan kearifan lokal,” kata Aestika, dalam Webinar Arah dan Peluang Pemulihan Ekonomi Indonesia dari Desa beberapa waktu yang lalu.
Menurutnya, dengan Desa BRILian, perseroan ingin menyelaraskan strategi pemberdayaan desa milik perusahaan dengan program yang tengah dikebut oleh pemerintah.
Desa BRILian ditujukan menjadi pendorong digitalisasi ekonomi UMKM. Berbagai layanan seperti keagenan BRILink, website pasar.id, dan berbagai inovasi pun disediakan.
"Serta pembangunan berkelanjutan di desa dengan mengandalkan BUMDes sebagai penggerak utamanya," katanya.
Selain itu, adanya pendampingan dan kolaborasi dari BRI, diharapkan membuat BUMDes dan masyarakat desa akan semakin mudah dalam mengakses layanan keuangan.
Salah satu pendampingan terhadap desa binaan oleh BRI adalah Desa Menanga, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali.
Di desa Menanga, pendampingan yang diberikan adalah literasi keuangan. BUMDes Menanga hingga saat ini telah melakukan pencatatan keuangan dengan tertib, namun pencatatan masih belum sesuai dengan standar akuntasi keuangan.
"Maka BRI memberikan penguatan kepada BUMDes pada aspek literasi keuangan agar BUmdes Menanga dapat membuat laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku," tuturnya.
Pendampingan oleh BRI lainnya adalah di desa Kotoranah, Kecamatan Koto Besar, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat. Pemberdayaan yang dirasakan oleh Bumdes Kotoranah adalah berupa pendampingan literasi bisnis, salah satunya berupa pengayaan company profile dan catalog online untuk menarik wisatawan.