Bripka Astri Theresia Berhasil Mengukir Sejarah dalam Misi Kemanusiaan di Sudan
Untuk mengenal keberagaman budaya yang dimiliki Indonesia, Tere bersama personel lainnya juga kerap menyuguhkan kesenian dan kebudayaan pada setiap kesempatan acara atau event besar, baik kegiatan UN ataupun memperingati hari besar Indonesia.
"Kami menampilkan berbagai macam tarian daerah seperti Tor-tor, Uwok Batung, Maumera, Marawis, Kecak, Cakalele dan Metikei," tutur polwan yang kini berdinas di Biro Sumber Daya Manusia (SDM) Polda Kalsel itu.
Pandemi COVID-19 menjadi kendala dalam pelaksanaan operasional maupun rotasi misi UNAMID, sehingga seluruh pergerakan menjadi dibatasi.
Termasuk FPU 11 Indonesia mengalami penundaan rotasi sampai enam bulan. Alhasil, Tere dan rekan satu pasukan harus tinggal lebih lama di Sudan dari yang dijadwalkan yaitu hanya satu tahun menjadi satu tahun enam bulan.
Meski begitu, Tere tak lantas bersedih dikarenakan harus menunda kepulangan ke Indonesia yang otomatis juga memperpanjang waktu berpisah dengan keluarga.
Dia meyakini semua sudah menjadi rencana Tuhan. Manusia hanya bisa merencanakan tapi takdir tetap Sang Pencipta yang menentukan.
Menurutnya, apa pun yang terjadi di medan tugas adalah konsekuensi yang harus dijalani penuh keikhlasan.
Apalagi bergabung di Satgas Garuda Bhayangkara dengan tugas mulia menjalankan misi kemanusiaan telah menjadi impiannya sejak memutuskan mengikuti seleksi. Di samping dia suka tantangan dan hobi jalan-jalan.