BSSN Usulkan Mayjen Roebiono Kertopati Jadi Pahlawan Nasional
Kareirnya dimulai dari seorang dokter pada Bagian B (intelijen) di Kementerian Pertahanan.
Ia juga dipercaya menjadi dokter kepresidenan di era Presiden Soekarno, juga turut andil dalam mengautopsi jenazah para Pahlawan Revolusi.
Pada 4 April 1946, ia ditunjuk untuk mendirikan sekaligus memimpin sebuah badan yang mengelola persandian nasional bernama Dinas Code oleh menteri pertahanan saat itu, Amir Syarifuddin.
Lalu, pada tahun 1950 berubah namanya menjadi Jawatan Sandi. Sampai kemudian, berubah lagi namanya menjadi Lembaga Sandi Negara pada tahun 1972.
Berbagai kegiatan militer dan politik negara yang selalu membutuhkan kerahasiaan komunikasi pemberitaan, sistem-sistem sandi buatannya terbukti efektif serta dapat diandalkan dalam pengamanan komunikasi. Baik di medan peperangan, perundingan-perundingan antara pemerintah RI dengan Belanda, pemerintah RI dengan PBB, di perbatasan, dan gerilya.
Sosok Roebiono Kertopati yang ‘berani tidak dikenal’, membuatnya dipandang ketat dalam menjaga kerahasiaan negara oleh insan persandian. Baginya, ‘kekhilafan satu orang saja cukup sudah menyebabkan keruntuhan negara’.
Sehingga, atas dasar perjuangannya tersebut selama tiga jaman (pasca kemerdekaan, orde lama, dan orde baru), serta dari sudut pandang ideologi dan sosial-politik dalam membangun, mengembangkan dan pemimpin persandian hingga akhir hayatnya selama 38 tahun, memperkuat usulan Roebiono Kertopati menjadi Pahlawan Nasional. (dil/jpnn)