Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Bu Franka Nadiem Minta Orang Tua Berikan Kemerdekaan Kepada Anak

Rabu, 27 Oktober 2021 – 22:58 WIB
Bu Franka Nadiem Minta Orang Tua Berikan Kemerdekaan Kepada Anak - JPNN.COM
Penasihat DWP Kemendikbudristek Franka Makarim meminta orang tua memberikan kemerdekaan kepada anak dalam menentukan pilihan. Foto: Humas Kemendikbudristek

jpnn.com, JAKARTA - Penasihat Darma Wanita Persatuan (DWP) Kemendikbudristek Franka Makarim menyampaikan membaca sangat penting bagi anak-anak. Membaca tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga membangun karakter. 

“Membangun kebiasaan membaca dalam keluarga itu, apalagi di tengah perkembangan media sosial yang begitu cepat saat ini, anak-anak sering kali lebih tertarik menggunakan gawai daripada membaca buku," kata Franka dalam Webinar untuk menyemarakkan Bulan Bahasa dan Sastra 2021, Selasa (26/10).

Namun, lanjutnya tidak menutup kemungkinan untuk membangun ekosistem kuat di keluarga dan kuncinya ada di diri kita sendiri sebagai orang tua.

Menurut istri tercinta Mendikbudristek Nadiem Makarim ini, ada dua hal penting untuk menumbuhkan kemampuan literasi pada anak. Pertama, menyediakan beragam pilihan bacaan di rumah dan membiarkan anak untuk memilih buku bacaan yang disukainya. 

“Perlu memerdekakan anak-anak kita untuk menentukan pilihan, tetapi dengan pengawasan orang tua. Jika orang tua memaksakan buku-buku apa yang harus dibaca, rasa cinta tidak mungkin akan terbentuk dalam hati anak-anak kita,” jelasnya.

Menurut Franka, mengajak anak-anak untuk membicarakan dan berdiskusi tentang buku yang sedang atau sudah dibaca bisa melatih kemampuan anak dalam mengolah informasi yang diperoleh dan mengutarakan pendapat.

Franka Nadiem juga menggarisbawahi bahwa keluarga memiliki peran strategis dalam pencapaian literasi anak. Keluarga merupakan tempat pendidikan pertama dan utama yang menanamkan pengetahuan untuk keberhasilan anak tidak hanya di sekolah tetapi dalam kehidupannya di masa depan.

Sementara Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, E. Aminudin Aziz mengatakan, dasar literasi adalah baca tulis, tetapi kemudian dikembangkan menjadi konsep yang lebih luas. Demi mengukuhkan kecakapan hidup, literasi bukan hanya berurusan dengan kemampuan mengenal huruf, angka, atau gambar, bahkan suara, melainkan juga terkait dengan kemampuan untuk menganalisis, mensintesis, menilai, dan mencipta.

Penasihat DWP Kemendikbudristek Franka Makarim meminta orang tua memberikan kemerdekaan kepada anak dalam menentukan pilihan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close