Bu Guru Ini Menagih Janji Rp 3,8 M dari Raja Salman
Paling parah menimpa kaki sebelah kanannya. "Saya tidak tahu persis bagaimana keadaan kaki sebelah kanan saya saat itu. Yang jelas malam harinya, kaki saya diamputasi," terang guru yang telah mengabdi 22 tahun di SMPN 1 Gunungtalang itu.
Zulfitri tidak menyangka, kedatangannya ke Makkah untuk beribadah dan menunaikan rukun Islam yang kelima harus ditebus dengan satu kaki.
"Baru 20 hari di Makkah, kaki saya putus. Tapi, Alhamdulillah, saya masih bisa kembali ke kampung halaman walaupun tanpa satu kaki," kenangnya.
Sesampainya di tanah air, tepatnya tanggal 2 Oktober 2015, Zulfitri lantas mengupayakan pengobatan kakinya yang sampai hari ini masih belum pulih total.
Bahkan, sesekali masih mengeluarkan darah. "Luarnya sudah kering, di dalamnya belum sepenuhnya," terang perempuan yang suaminya telah meninggal dunia itu.
Awal tahun 2016 lalu, Zulfitri Zaini pun membeli kaki palsu senilai Rp 28,5 juta di Bukittinggi dengan uang pribadi.
Konon, biaya pembelian kaki palsu itu didapatnya dari hasil peminjaman Koperasi senilai Rp 30 juta. Kalaupun dibantu BPJS Kesehatan hanya Rp2,5 juta, itupun diberikan setelah 6 bulan pembelian.
"Selama 30 bulan lamanya saya ngutang Koperasi untuk beli kaki palsu ini dengan angsuran Rp 1,3 juta per bulan. Uang pribadi saya tidak punya," terang Zulfitri sambil memperlihatkan kaki palsu yang jarang digunakan itu.