Bu Mega Berbagi Pengalaman soal Penanganan Bencana
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri membagi cerita dan pengalamannya semasa menjabat Wakil Presiden RI 1999-2001 harus menghadapi berbagai bencana. Dari pengalaman itu pula Megawati menjadikan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) yang semula di bawah departemen perhubungan (dephub) menjadi lembaga pemerintah non-departemen (LPND).
“Ketika saya jadi wapres kebetulan banyak terjadi bencana. Saya diserahi Presiden KH Abdurrahman Wahid menanganinya,” kata Megawati saat pelepasan bantuan tahap dua untuk bencana Sulawesi Tengah (Sulteng) di kantor DPP PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Senin (8/10).
Megawati menjelaskan, dari situlah dia mengetahui berbagai bencana kala itu hanya ditangani subdirektorat di Departemen Perhubungan dan Departemen Sosial. Akibatnya, tanggap darurat di lokasi bencana tidak bisa dilakukan secara cepat.
“Tanggap darurat dengan cepat adalah poin yang selalu saya gemborkan saat itu kepada struktur pemerintahan,” ungkap Mega.
Hingga akhirnya ketika menjadi Presiden RI, Mega makin serius menangani persoalan bencana, termasuk penanggulangannya. Pemerintahan Megawati lantas menyusun prosedur tetap dalam menanggulangi bencana dan mengirim bahan bantuan.
Putri Proklamator RI Bung Karno itu juga memberikan catatan penting tentang penanganan korban bencana di pengungsian. Salah satunya, kata Mega, harus ada dapur umum di lokasi pengungsian.
Menurutnya, rakyat yang terbiasa makan nasi tentu tidak tahan jika setiap hari mengonsumsi mi instan bantuan. “Orang Indonesia ini butuh nasi,” ucapnya.
Karena itu Megawati selalu menginstruksikan Baguna PDIP mendirikan dapur umum bagi warga terdampak bencana. “Makanya Baguna selalu saya minta bawa alat dapur umum. Dan dapur umum itu pasti laku keras,” katanya.(boy/jpnn)