Bu Mega Hadiri Konser Gue 2 demi Ahok-Djarot
jpnn.com - jpnn.com - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri berencana menghadiri Konser Gue 2 yang digelar di kawasan Senayan, Jakarta, sore hari ini (4/2). Kehadirannta dalam Konser Gue 2 tersebut bukan hanya demi menggalang dukungan bagi duet Basuki T Purnama-Djarot S Hidayat (Ahok-Djarot) di pilkada DKI Jakarta, tapi juga mengapresiasi ide para seniman dan budayawan.
Menurut Megawati, Konser Gue 2 merupakan gaagsan spontan para artis, budayawan dan para ternama yang ingin menjadikan pertunjukan itu sarat dengan tampilan kebudayaan. Berdasar penilaian Presiden RI Kelima itu, Konser Gue 2 juga sebagai penegasan tentang DKI Jakarta sebagai pusat keragaman.
“Hal yang mengembirakan bahwa selain konser tersebut untuk memberikan dukungan sepenuhnya kepada Ahok-Djarot, maka melalui konser itu semua warga bersatu dalam kebinekaan. Semua bersatu untuk menampilkan Jakarta sebagai Ibukota Indonesia Raya dan tamansarinya Indonesia," ujarnya sebagaimana siaran pres DPP PDIP.
Karenanya Megawati memastikan akan menyaksikan Konser Gue 2. Putri Proklamator RI Bung Karno itu akan mengajak jajaran elite PDIP dan relawan pendukung Ahok-Djarot.
Sedangkan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, kehadiran Megawati dengan membawa semangat gotong royong adalah bentuk konsistensi dukunganuntuk duet Ahok- Djarot. "Kini dukungan itu makin kuat berkat kerja kreatif seluruh artis, budayawan dan para relawan yang menyatu dengan Partai dan rakyat," ucap Hasto.
Menurut dia, Konser Gue 2 merupakan bentuk pergerakan rakyat yang sadar dan bangkit menggelorakan semangat kebinekaan Indonesia untuk Jakarta. Para pendukung Konser Gue 2 juga dikenal sebagai seniman-seniman yang lantang peduli pada Jakarta.
“Yakni Jakarta yang terbebas dari korupsi, Jakarta yang bersih, bebas banjir, dan Jakarta yang tampil lebih manusiawi dengan seluruh identitas kebudayaannya. Melalui Konser Gue Dua inilah silent majority bangkit dan mengapresiasi keberhasilan kepemimpinan Ahok Djarot," ujar Hasto.
Hasto menambahkan, pilkada DKI Jakarta memang dinamis karena diwarnai persaingan keras. Bahkan, katanya, ada pihak-pihak tertentu yang sering menghalalkan cara.