Bu Mega, Siapakah Jago PDIP untuk Pilgub Bali?
jpnn.com - jpnn.com - Delapan dewan pimpinan cabang (DPC) PDI Perjuangan di Bali telah menggelar rapat kerja. Hasil rapat kerja cabang (rakercab) itu adalah mengusung Wayan Koster sebagai calon gubernur (cagub) Bali pada pemilihan kepala daerah (pilkada) 2018.
Namun, hasil rakercab itu bukanlah keputusan akhir. Mantan anggota KPU yang kini menjadi konsultan politik, I Gusti Putu Artha mengatakan, keputusan akhirnya tetap ada di Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Sebelum ada tanda tangan Megawati dan sekretaris jenderal PDIP Hasto Kristiyanto dalam formulir pendaftaran calon gubernur di KPU Bali, maka hasil rakercab delapan DPC PDIP di Bali itu masih bisa dimentahkan. “Keputusan itu masih berpeluang berubah,” ujar Putu dalam diskusi terbuka yang digelar oleh DPD PA GMNI Bali di Warung Kubu Kopi, Denpasar Sabtu (7/1).
Putu lantas mencontohkan calon-calon yang diusung PDIP pada pilkada Karangasem dan Tabanan beberapa waktu lalu. Sebab, usulan dari bawah ternyata dimentahkan rekomendasi DPP PDIP.
"Sehingga saya sangat yakin PDIP akan sangat hati-hati mengeluarkan rekomendasi dan tak mau jadi keledai dan jatuh dua kali," tegasnya
Apalagi lanjutnya, melihat dinamika yang ada maka peta politik jelang pemiluhan gubernur Bali bisa berubah. Misalnya adanya keputusan Wali Kota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra yang sebagai cagub Bali.
Berkaca pada Pilgub Bali 2013, PDIP gagal meraih kemenangan. Karenanya, kata Putu, jago yang diusung PDIP pun harus orang yang benar-benar potensial untuk menang.
“Saya mendorong semua partai mendukung RM (Rai Mantra, red) khususnya PDIP. Sebaiknya juga RM diusung PDIP karena hubungannya sangat dekat," tutur Putu.
Lebih lanjut Putu mengatakan, hasil survei juga bisa mementahkan keputusan rakercab delapan DPC PDIP di Bali. "Apalagi ketika hasil survei berubah, maka semua bisa saja berubah," jelasnya.?