Bu Mensos Harapkan Warga Jauhi Sadikin dan Jamila
jpnn.com - jpnn.com - Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa berkelakar dalam kunjungan kerjanya di Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan, Sabtu (25/2). Khofifah berkunjung ke kabupaten yang beribu kota di Rantau itu untuk meninjau Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu (SLRT) Kementerian Sosial.
Sebagaimana siaran pers Kemensos, saat ini SLRT sudah berjalan di 50 daerah. Tujuan SLRT adalah menyisir dan mengidentifikasi kebutuhan masyarakat miskin dan rentan.
Saat mengunjungi SLRT Kemensos di Tapin itulah Khofifah melontarkan canda. Dia menyinggung dua nama, yakni Sadikin dan Jamila.
Ternyata, Sadikin dan Jamila bukan nama orang. "Saya berharap dengan adanya sistem ini (SLRT, red) tidak ada lagi Sadikin dan Jamila. Sadikin itu sakit sedikit jadi miskin, kalau Jamila jadi miskin lagi," ujar ujar Khofifah yang langsung ditimpali tawa.
SLRT merupakan sistem untuk mengidentifikasi kebutuhan masyarakat miskin dan rentan. Sistem itu juga untuk membantu mengidentifikasi keluhan masyarakat sekaligus menyodorkan solusinya.
Untuk mewujudkan SLRT, Kemensos menggandeng kementerian lain. Yakni Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Agama, serta Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
Khofifah lantas menjelaskan fungsi SLRT. Misalnya, suatu daerah yang terkena bencana tapi warganya yang hendak berobat tak terjangkau Kartu Indonesia Sehat (KIS), maka SLRT bisa langsung memutakhirkan data.
Dengan demikian, warga yang tak punya KIS pun bisa segera tertangani. “Dengan adanya SLRT, pembaruan atau updating data dapat cepat dilakukan dan keluarga tersebut dapat segera tertangani," paparnya.