Buaya Sepanjang 4,5 Meter Itu Dipotong, Kepalanya Dikubur Terpisah dengan Ritual Khusus
Sementara itu kronologi penangkapan buaya dimulai sejak Sabtu (1/8) oleh pawang buaya dari Desa Bukit Layang.
Pawang buaya bernama Tarip dan tokoh adat dari Desa Kayubesi, Ademi menangkap dengan cara memasang pancing. Beberapa pancing terpasang di Lubuk Angkop aliran Sungai Kayubesi.
Lima ekor binatang jenis monyet dan tupai jadi umpan, sementara alat tangkap pancing berupa rotan sebagai pengganti kayu pancing.
Pancing kemudian mulai diketahui dimakan buaya pukul 16.00 WIB.
Setelah dipastikan buaya terkena pancing, pawang buaya mengikat kuat dengan menggunakan tali dan mengangkut buaya menggunakan mobil ke lapangan futsal Desa Kayubesi.
Kontan saja informasi menyebar ke warga yang kemudian membuat buaya tersebut jadi tontonan warga. Untuk menjaga ketertiban pihak kepolisian ikut memonitor proses evakuasi buaya dan mengimbau warga berhati-hati saat aktivitas di Sungai Kayubesi.
BACA JUGA: Seorang Ibu Temukan Anaknya Tergeletak Kaku di Samping Kulkas, Kondisinya Sungguh Mengenaskan
“Dalam tujuh hari ke depan buayanya mati dan dikubur terpisah antara kepala dan badannya. Penguburannya berlokasi di pinggir sungai, dengan ritual khusus. Biasanya begitu,” katanya. (trh/babelpos)