Budaya Minang Gerbang Sastra Indonesia
Senin, 17 November 2008 – 20:06 WIB
Dia juga mencatat Imam Bonjol dan Muhammad Hatta juga merupakan putra Minang tidak hanya dikenal sebagai pimpinan perang dan proklamator, tapi keduanya dipandang sebagai pelaku kebudayaan karena keduanya juga melahirkan puisi-puisi yang monumental.
"Ini menggambarkan pejuang-pejuang kebangsaan sangat peduli terhadap bahasa kebangsaannya. Sementara dalam perkembangan sekarang, kita melihat pemimpin-pemimpin bangsa yang semuanya berdiri diatas partai-partai politik malah mengabaikan bahasa kebangsaannya dan jor-joran menjadi bangsa terjajah dengan bahasa centang-perenang 'linggis seterika' (Inggris-Amerika")," ujar Remy Sylado.
Agak aneh di kuping, bahwa gagasan membangkitkan semangat membaca sastra, justru diselenggarakan secara tetap oleh sebuah lembaga Khatulistiwa Literary Award, sebab penghargaan sastra bahasa Indonesia dirujuk dengan bahasa Inggris. Mengapa bukan "Hadiah Sastra Khatulistiwa"?, tanya Remy.