Paula mengakui meyakinkan orang Australia mengkonsumsi jangkrik bisa menyulitkan.
Jadi ia menggiling jangkrik dan menjualnya dalam bentuk bubuk, memanfaatkan konsentrat protein tinggi dalam jangkrik.
"Sebagian besar protein di pasaran sebenarnya hanya 30 persen, bubuk jangkrik mengandung protein 69 persen," katanya.
"Dan tidak hanya itu, jangkrik juga mengandung asam amino, folat, dan kandungan vitamin B12 yang sangat tinggi."
Mereka yang berada di industri kesehatan dan kebugaran, seperti pelatih pribadi James Trenow, mengatakan ada permintaan besar untuk produk jangkrik.
"Bubuk protein adalah salah satu yang paling banyak digunakan saat ini, namun orang mulai beralih pada produk yang lebih berkelanjutan, seperti protein nabati dan bahkan mungkin protein dari jangkrik juga," katanya.
Bumbu-bumbu, termasuk garam dan merica dengan jangkrik, atau jenis bumbu dukkha juga sedang dilirik Paula.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News