Buka Rapimnas HKTI, OSO: Jangan Bergantung Impor
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Badan Pertimbangan Organisasi Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (BPO HKTI) Oesman Sapta Odang menyatakan bahwa HKTI harus mendorong pertumbuhan ekonomi lewat sektor pertanian.
Dia menegaskan bahwa Indonesia tidak akan makmur, kalau daerah belum mencapai kemakmuran. Menurut dia, daerah makmur, bila pertanian sudah mencapai kemakmuran.
"Kita tidak mungkin harus bergantung terus kepada impor. Sebabnya itu, HKTI harus mendorong pertumbuhan ekonomi melalui pertanian," kata Oesman saat membuka Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) HKTI, Sabtu (9/11), di Jakarta.
Rapimnas itu mengangkat tema "Penguatan SDM HKTI Guna Meningkatkan Kinerja Dalam Rangka Mewujudkan Konsolidasi Organisasi". "Ini hari adalah hari kebangkitan HKTI," tegas Oesman.
Mantan ketua DPD yang karib disapa OSO itu mengatakan HKTI harus fokus pada lima program prioritas. Pertama meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) petani, penyuluh, dan peneliti.
"Terapkan teknologi, digitalisasi dari hulu sampai ke hilir," kata pria kelahiran Sukadana, Kayong Utara, Kalimantan Barat, 18 Agustus 1950 itu.
Kedua, membangun infrastruktur desa seperti air, listrik, jalan, jembatan, gudang, pasar, internet, tempat jemur produk pertanian dan sebagainya. Ketiga, lanjut OSO, permudah regulasi perizinan, industrialisasi, ekspor, dan sebagainya.
Keempat, perkuat kelembagaan pertani, yakni dengan memperkuat koperasi dan BUMN sektor pertanian. Kelima, permudah akses pembiayaan atau permodalan.