Buka Rekening Gotong Royong untuk Danai Kampanye Jokowi-JK
jpnn.com - JAKARTA - Tim Kampanye Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) merasa tak punya banyak dana untuk membiayai kampanye untuk pasangan calon presiden (capres) yang diusung PDIP, Hanura, NasDem, PKB dan PKPI itu. Karenanya, kubu Jokowi-JK pun memberi kesempatan kepada publik maupun simpatisan yang hendak berpartisipasi dengan memberikan bantuan dana.
Wakil Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa pihaknya mengajak publik yang bersimpati dan mendukung Jokowi-JK untuk bergotong royong. Hasto yang juga Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-JK itu mengatakan, kegotongroyongan itu bisa diwujudkan dalam sumbangan dana kampanye.
“Karena dukungan yang diberikan rakyat itu tidak hanya mencerminkan semangat gotong royong, namun sebagai kepedulian rakyat terhadap masa depan bangsa dan negaranya bersama Jokowi-JK,” kata Hasto di Jakarta, Kamis (29/5).
Lebih lanjut Hasto mengatakan, masyarakat yang hendak berpartisipasi bisa mentransfer ke sejumlah ke tiga rekening khusus. Di antaranya rekening di BRI nomor 1223-01-000172-30-9 atas nama Joko Widodo/Jusuf Kalla. Atau ke rekening Bank Mandiri nomor 070-00-0909096-5 atas nama Joko Widodo/Jusuf Kalla M. Satu lagi adalah rekening BCA nomor 5015.500015 atas nama Joko Widodo/HM Jusuf Kalla.
Hasto menjamin sumbangan dari masyarakat yang terkumpul dalam rekening gotong royong itu akan digunakan dan dikelola secara transparan. Tak tanggung-tanggung, Tim Kampanye Jokowi-JK menunjuk aktivis antikorupsi, Jokowi-JK untuk mengawasi dana sumbangan itu. Sedangkan audit penggunaan dananya akan dilakukan oleh kantor akuntan publik (KAP) Anwar, Sugiharto & rekan (Member of DFK International).
“Sebagai bentuk transparansi, maka bendahara tim kampanye juga akan dibantu oleh Teten Masduki yang dikenal track record-nya di dalam pemberantasan korupsi,” tandas Hasto.
Ditegaskannya pula, pembukaan rekening gotong royong itu bisa disebut sebagai tradisi baru untuk meningkatkan transparansi dana kampanye pilpres. Menurut Hasto, membangun semangat gotong royong dalam membiayai kampanye Jokowi-JK juga untuk menumbuhkan kepercayaan terhadap kepemimpinan duet itu jika kelak terpilih.
“Inilah yang membedakan pasangan yang kami dukung dengan pasangan lain. Tanpa melibatkan partisipasi publik dalam pendanaan kampanye, kemungkinan masuknya kelompok kepentingan menjadi lebih besar,” pungkas Hasto.(ara/jpnn)