Bukan Ambisi Kekuasaan, tapi Demi Perdamaian
jpnn.com, TASIKMALAYA - Ketua Umum Nonaktif Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma’ruf Amin menyatakan, kesediannya menjadi calon wakil presiden (cawapres) pendamping Joko Widodo bukan karena dilandasi ambisi berkuasa. Menurutnya, ikhtiarnya saat ini justru untuk berkiprah dalam menyetop berbagai konflik sekaligus mewujudkan perdamaian.
Kiai Ma’ruf mengatakan, dirinya terinspirasi oleh tokoh-tokoh dunia yang getol menyuarakan perdamaian. Salah satunya adalah Presiden ke-35 Amerika Serikat (AS) John F Kennedy alias JFK.
“Itu kan orang yang ingin membangun perdamaian, menghentikan konflik. Nah saya tertarik orang seperti itu. Karena saya juga ingin seperti itu,” ujarnya dalam wawancara dengan awak media di Tasikmalaya, Minggu (21/10).
Menurut Kiai Ma’ruf, dirinya tak pernah mempersiapkan diri ataupun membentuk tim khusus guna mengusungnya menjadi cawapres. Hanya saja, katanya, Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) memasukkan namanya sebagai salah satu cawapres dari organisasi kemasyarakatan Islam terbesar di Indonesia itu.
“Jadi memang ketika saya dipilih, itu hanya PBNU menawarkan saja kepada Pak Jokowi untuk ambil salah satu kadernya,” tuturnya.
Kiai Ma’ruf menambahkan, PBNU sebelumnya menyodorkan sejumlah nama sebagai bakal cawapres bagi Jokowi. Antara lain dalam usul PBNU adalah KH Said Aqil Siraj, Moh Mahfud MD, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, serta Ketua Umum PPP M Romahurmuziy.
Menurut Kiai Ma’ruf, namanya justru masuk belakangan. “Tapi seluruhnya memang diserahkan kepada Pak Kokowi dan tidak memaksa-maksa,” tuturnya.(jpg/jpnn)