Bukan Cuma Kasih Sayang, Kurangnya Waktu Tidur Juga Mepengaruhi Perilaku Anak
jpnn.com - Orang tua dan guru melaporkan lebih banyak masalah pada anak berusia 7 tahun yang tidak mendapatkan cukup tidur pada saat mereka masih balita dan memasuki usia pra-sekolah mereka, dibandingkan dengan anak-anak yang mendapatkan jumlah tidur yang cukup selama tahun-tahun awal kehidupan mereka.
"Anak-anak yang tidak mendapatkan jumlah tidur yang disarankan oleh para ahli memiliki lebih banyak kesulitan dengan konsentrasi, pengendalian emosi, pemecahan masalah dan juga memiliki masalah perilaku," kata penulis utama studi, Dr. Elsie Taveras, seperti dilansir laman Fox News, Kamis (27/4).
"Apa yang kami temukan adalah bahwa kurang tidur pada anak dikaitkan dengan menurunnya fungsi eksekutif dan perilaku," jelas Taveras.
"Fungsi eksekutif yang dimaksud disini pada dasarnya adalah kemampuan otak untuk memproses informasi yang masuk dan menanggapi informasi itu," kata Taveras.
Taveras dan rekan-rekannya menganalisis data dari 1.046 anak-anak yang dimulai dari sebelum mereka lahir.
Peneliti kemudian menanyai para ibu tentang berapa lama anak-anak tidur pada usia 6 bulan, 3 tahun dan 7 tahun. Para ibu juga mengisi kuesioner kesehatan setiap tahun.
Kurang tidur didefinisikan dengan tidur kurang dari 12 jam pada bayi, kurang dari 11 jam pada anak berusia 3-4 dan kurang dari 10 jam untuk anak-anak berusia 5 sampai 7 tahun.
Ibu dan guru diminta untuk mengevaluasi fungsi dan perilaku menggunakan kuesioner eksekutif masing-masing anak ketika mereka berusia 7 tahun.