Bukan Cuma Zulhas, Waketum MUI Sebut UAS, Ustaz Adi, hingga Anies Pernah Guyon Soal Salat
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kiai Haji Marsudi Syuhud meminta masyarakat Indonesia untuk tabayun terlebih dahulu terkait tuduhan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan yang disebut menistakan agama.
"Kita harus bisa mengedepankan sikap membuka ruangan untuk saling tabayun, klarifikasi dan memaafkan jika dalam memasarkan capres-cawapres ada kata-kata yang dimaksud untuk candaan malah jadi lain," kata kata Marsudi Syuhud di Depok, Jumat (22/12).
Dia juga berharap ke depan para tokoh masyarakat, pemuka agama, termasuk pemimpin partai dan pendukung calon masing-masing untuk tetap mengedepankan akhlak yang baik dalam menyampaikan pesan-pesan terkait pilpres.
"Lebih baik lagi adu gagasan yang sehat. Kata-kata yang salah itu akan menimbulkan kesalahpahaman atau bahkan kepeleset omongan yang semestinya tidak penting dibicarakan tetapi jadi persoalan," jelasnya.
Khusus terkait AMIN dan telunjuk saat tasyahud, Kiai Marsudi meminta masyarakat harus bisa membedakan hal itu dengan konteks Pilpres 2024.
"Masyarakat harus cerdas dan paham ini. Ketika urusannya ibadah jangan diganti-ganti. Saya harapkan pada para juru kampanye, pendukung dalam menyampaikan atau promosikan itu harus pandai memilah kata yang tepat," jelasnya.
Dia menjelaskan pernyataan itu tidak hanya diucapkan oleh Zulhas, tetapi ada juga Ustaz Abdul Somad (UAS), Ustaz Adi Hidayat, dan Anies Baswedan.
Dia menjelaskan UAS pernah melontarkan pernyataan terkait telunjuk saat tasyahud.