Bukan Hanya Jokowi, Ormas Terkenal Ini Juga Penentu Kemenangan Capres 2024
Kuskridho menjelaskan karena pengurus Pengurus Besar NU (PBNU) terikat khitah untuk tidak berpolitik praktis, mereka tidak bisa secara terang-terangan menggerakkan warga NU, sehingga legislatif suara nahdliyin tersebar di banyak partai politik di setiap pemilihan.
“Padahal di luar struktur, PBNU bisa membentuk tim bersifat ad hoc, misalnya, yang bisa menjadi semacam mesin komando yang merencanakan strategi untuk mengajak pulang kandang warganya dalam satu komando PBNU,” katanya.
Doktor ilmu politik dari Ohio State University itu pun menambahkan struktur formal di NU memang berbentuk semacam federasi yang memiliki pemimpin di masing-masing pesantren.
Namun, tambahnya, dengan “mesin komando” yang dimiliki oleh PBNU ini, pondok-pondok pesantren maupun warga NU akan ikut dalam satu barisan dalam bergerak memenangkan calon yang didukung PBNU.
Dukungan Presiden Jokowi
Kuskridho juga menyoroti bahwa ada faktor lain yang juga bisa menjadi penentu kemenangan capres di Pilpres 2024, yakni dukungan dari Presiden Jokowi.
“Kalau magnet Presiden Jokowi itu sebagai presiden yang punya banyak atribut yang disukai pemilih dan sentimennya positif. Kalau NU punya basis massa besar, jadi dua-duanya baik NU maupun Presiden Jokowi saya kira akan menentukan apalagi tambahan suara yang diperlukan hanya 5–7 persen,” ujarnya. (antara/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini: