Bukit Soeharto Dicoret dari Daftar Calon Lokasi Pemindahan Ibu Kota
jpnn.com, BALIKPAPAN - Kawasan Bukit Soeharto di Kalimantan Timur dicoret dari daftar calon lokasi pemindahan ibu kota negara.
Padahal, sebelumnya kawasan yang memiliki luas wilayah 61.850 hektare ini menjadi opsi terkuat untuk lokasi pemerintahan menggantikan Jakarta.
Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi membenarkan adanya pencoretan tersebut. Orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan itu mengatakan kawasan Bukit Soeharto sudah dicoret dari opsi.
Ia pun mengaku kecewa. Sebab ekonomi Balikpapan sebagai daerah penopang akan tumbuh pesat jika Bukit Soeharto dipilih Presiden sebagai ibu kota negara.
"Kalau di Bukit Soeharto, pertumbuhan ekonomi di Kaltim khususnya Kota Balikpapan pasti akan mengalami lompatan tinggi. Karena pembangunan jalan bebas hambatan Balikpapan-Samarinda, jalan layang serta pelabuhan akan menjadi prioritas," kata Rizal.
Namun, Ketua Nasdem Balikpapan itu tetap menghargai apa yang menjadi keputasan Presiden Jokowi. Ia menyebut pemilihan lokasi ibu kota adalah hak dari presiden. "Itu kan haknya Presiden untuk melihat lokasi mana yang layak. Kita di daerah hanya mengajukan saja, bukan yang menentukan," ujarnya.
BACA JUGA: Pernyataan Ali Mochtar Ngabalin Kasus Kerusuhan di Manokwari
Hanya saja, Rizal tetap berharap agar Kaltim masih menjadi ibu kota negara pilihan Presiden. Artinya, jika tidak di kawasan Bukit Soeharto, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) masih menjadi opsi menarik. "Kalau Bukit Soeharto dicoret mau bagaimana lagi, tapi kan masih ada peluang di PPU," ungkapnya.