Bukti Radikalisasi Sudah Sasar Anak Medan
jpnn.com - JAKARTA - Aksi bom bunuh diri di Gereja Santo Yoseph, Medan, yang dilakukan Ivan Hasugian (18) pada Minggu (28/8) pagi, merupakan indikasi ajaran radikal sudah menyasar anak-anak muda di Medan.
Anggota Komisi III DPR Martin Hutabarat mengajak semua pihak, terutama tokoh-tokoh masyarakat, untuk bersama-sama melawan kelompok radikal yang sudah masuk ke Sumut. Martin yakin, masalah ini bukan persoalan agama.
“Saya pun yakin 100 persen, ini bukan soal agama. Ini soal segelintir anak muda saja yang diradikalisasi oleh orang yang tak bertanggung jawab. Kita harus bersatu untuk melawan orang-orang atau jaringan yang sedang meradikalisasi anak-anak muda di daerah Sumut,” ujar Martin Hutabarat kepada JPNN kemarin (28/8).
Politikus senior Partai Gerindra itu masyarakat Sumut agar tidak terpancing dengan kejadian ini. Dia yakin, kejadian ini tidak akan berpengaruh apa pun bagi Sumut.
“Suut sudah teruji kerukunannya lebih daro 100 tahun, dalam ikatan persaudaraan antarsesama warga yang berbeda agama, suku, dan ras,” ujarnya.
Dia juga yakin, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sumut bersama tokoh-tokoh masyarakat juga akan bergerak cepat merespon dan menyadarkan masyarakat bahwa tidak ada masalah agama di sini.
Dia juga mendesak kepolisian bertindak cepat untuk mengusut kejadian ini. “Pasti ada actor di belakangnya, yang tidak merasa berdosa telah mengorbankan anak-anak muda yang belum dewasa berpikirnya, menjadi korban dalam peristiwa ini,” ujar Martin, yang juga anggota Pansus RUU terorisme yang sedang dibahas DPR sekarang ini.
Ke depan, dia mengimbau agar acara-acara di gereja dan di masjud dtingkatkan pengamanannya. Sebab, lanjutnya, bukan tidak mungkin masjid juga akan menjadi sasaran bim diri diri setelah gereja, seperti pernah terjadi di Cirebon.