Buku Kopassus untuk Indonesia; Rahasia Pasukan Komando
Menyamar Pedagang Durian hingga Sniper AmbonSenin, 11 Januari 2010 – 07:11 WIB
Berdasar penghitungan matang, Nyoman akhirnya memerintahkan tim dengan seizin Pangdam Pattimura (saat itu dijabat Mayjen M. Yasa) menyerbu Hotel Wijaya. Terjadi baku tembak selama dua jam sebelum seluruh sniper dilumpuhkan. Mereka berhasil menyita beragam senjata, seperti AK 101, AK 102, SKS, MK1, SS1 , M16, dan US Karabine 30 mm.
Selain Aceh dan Ambon, Kopassus membuka kisah di balik operasi-operasi di Papua, Timor Leste (dulu Timor Timur), dan berbagai lokasi lain di Indonesia. Tidak khawatir strategi Kopassus bocor ke tangan intelijen asing" Menurut Farid, kekhawatiran selalu ada. "Tapi, ibarat memasak nasi goreng. Bumbunya tidak semua orang tahu, tapi hasilnya enak. Jadi, secara detail teknisnya masih kami tutupi," kata Farid yang sekarang menjabat kepala penerangan Kopassus itu.
Tanpa bermaksud sombong, kata Farid, Kopassus mempunyai kemampuan intelijen dan antiteror yang bisa diandalkan. "Rata-rata pembebasan sandera hanya butuh tiga menit. Di Woyla dulu juga cukup tiga menit," katanya.