Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Buku Pelajaran Berisikan Kata-kata Kasar Ala Preman

Disdik Tolak Tarik, Pilih Halaman Buku Disobek

Rabu, 18 September 2013 – 11:38 WIB
Buku Pelajaran Berisikan Kata-kata Kasar Ala Preman - JPNN.COM

jpnn.com - BANJARMASIN – Buku Teks Bahasa Indonesia Kurikulum 2013 untuk Kelas VII yang berisi kata-kata tak layak kembali disoal. Kali ini oleh para mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Kalsel meminta buku tersebut untuk ditarik.

“Sudah 2 minggu buku tersebut ada ditangan siswa, kok belum ditarik juga, kami minta ditarik, tidak cukup hanya dicoret saja,” kata Ketua Umum KAMMI Kalsel Laifvan Shuffy Irwani,Selasa (17/9).

Laifvan mengaku, pihaknya sudah melakukan kajian singkat dengan mendatangi beberapa sekolah yang mendapatkan buku tersebut dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Hasil kajian menyebut bahwa buku tersebut tak layak untuk dijadikan bahan pelajaran bagi para siswa.

Sekadar mengingatkan, pada beberapa halaman buku tersebut memuat kata-kata kasar. Kata-kata tersebut merupakan bagian dari percakapan dalam sebuah cerpen.

“Kata-kata itu seperti kata-kata preman, ini jelas tidak layak untuk mental anak,” tegasnya.

Laifvan mengaku, pihaknya sudah menemui beberapa kepala sekolah. Salah satunya adalah Kepala SMPN 1 Banjarmasin Kasypul Anwar. Sang kepala sekolah mengaku tak akan menarik buku tersebut lantaran tidak ada pengganti. Sebagai upaya agar tulisan tak dibaca siswa, sekolah akan mencoret bagian yang berisi kata-kata kasar.

Hal itu menurut Laifvan belum menjadi solusi. Ia meminta buku tetap ditarik dan diganti dengan buku lain yang isinya layak dan sesuai.

“Seharusnya buku ditarik, saya kira tidak sulit mencari buku penggantinya,” ujarnya.

BANJARMASIN – Buku Teks Bahasa Indonesia Kurikulum 2013 untuk Kelas VII yang berisi kata-kata tak layak kembali disoal. Kali ini oleh para

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News