Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Buku tentang Radikalisme Sitaan Densus 88 Ternyata Dijual Bebas di Online Shop

Kamis, 18 Maret 2021 – 21:16 WIB
Buku tentang Radikalisme Sitaan Densus 88 Ternyata Dijual Bebas di Online Shop - JPNN.COM
Terduga teroris UBS alias F atau Fahim disebut pimpinan Kelompok Fahim tiba di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Kamis (18/3/2021) (ANTARA/Fauzi Lamboka)

jpnn.com, JAKARTA - Densus Antiteror 88 menyita sejumlah buku paham radikal dari puluhan terduga teroris yang ditangkap di Jawa Timur.

Salah satunya buku berjudul 'Tarbiyah Jihadiyah' karya Assyaikh Dr Abdullah Azzam. 

Buku Tarbiyah Jihadiyah ternyata dijual bebas di beberapa aplikasi e-commerce Indonesia. Harganya mulai Rp130-Rp150 ribu. 

Mantan teroris dan instruktur bom Jemaah Islamiyah Jawa Timur Ali Fauzi Manzi mengatakan buku Tarbiyah Jihadiyah merupakan buku panduan jihad secara tekstual. 

"Kalau di kalangan kelompok radikal-ekstrem buku itu bukan buku pegangan wajib, tetapi jadi panduan mereka untuk memahami jihad," kata Fauzi, yang kini aktif melakukan kegiatan deradikalisasi melalui Yayasan Lingkar Perdamaian di Lamongan, Jatim.

Menurut dia, kurang tepat jika polisi menjadikan buku Tarbiyah Jihadiyah itu sebagai barang bukti aksi kelompok terorisme.

Sebab, buku itu banyak beredar di pasaran dan isinya tidak menyimpang. 

Buku lain yang disita di antaranya 'Mimpi Suci di Balik Jeruji Besi' karya Ali Ghufron, 'Sekuntum Rosela Pelipur Lara' karya Imam Samudra, dan buku 'Wasiat Syuhada' WTC' karya Abul Abbas Az-zahrani. 

"Jangan salahkan bukunya, tetapi cara pandang orangnya terhadap buku itu. Kalau saya sudah khatam," ucap dia. (mcr12/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?

Buku paham radikal yang disita dari puluhan teroris di Jatim salah satunya 'Tarbiyah Jihadiyah' karya Assyaikh Dr Abdullah Azzam.

Redaktur & Reporter : Arry Saputra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close