Buku Ultah yang Jadi Bisnis Zaki
Oleh Dahlan IskanZaki membuka apa yang ia sebut percetakan. Modalnya: laptop, HP, printer dan kertas. Siapa saja boleh memesan buku seperti itu. Laris.
Saya kembali menyadari ketuaan saya. Saya sulit membayangkan siapa konsumen Zaki.
Ternyata saya benar-benar sudah tua. Saya baru tahu di perjalanan dari Banyuwangi ke Pondok ini: bahwa buku tulis anak sekolah zaman sekarang sudah beda. Untuk SMP dan SMA.
Buku tulis yang ada di tas mereka itu ternyata bukan lagi dari toko. Melainkan buku yang sudah customized.
Zaki sering terima pesanan seperti itu. Buku tulis yang sampulnya foto si siswa. Terutama siswi. Yang halaman dalamnya juga foto. Di tiap pojoknya.
Narsistik sudah sampai ke buku tulis. Menimbulkan peluang bisnis baru. Seperti yang dikerjakan Zaki.
Bisnis kedua kelak, kata Zaki, adalah hidroponik. Sebagai anak desa ia hidup dari hasil pertanian. Terutama cabe. Tanah di desanya sangat cocok untuk tanaman lombok.
Tapi tiap musim hujan cabenya busuk di pohon. Zaki akan mengatasi semua itu.