Bulan Indonesia Dibuka, Reog Ponorogo Akhirnya Sampai Belgia
jpnn.com, BRUSSELS - Kedutaan Besar RI di Brussel menggandeng Perpustakaan Kris Lambert di Kota Oostende, Belgia, untuk menyelenggarakan “Indonesia Month” selama September.
Pergelaran Indonesia kali ini mengusung tema “De Schat van Indonesë” atau “Treasures of Indonesia,” yang meliputi pameran, diskusi buku dan pagelaran budaya, menurut keterangan dari KBRI Brussel yang diterima di Jakarta, Minggu.
Pameran “De Schat van Indonesië” menampilkan benda-benda budaya yang merupakan koleksi para warga Belgia.
Setiap benda unik itu disebutkan memiliki kisahnya masing-masing dan menggambarkan kecintaan para pemiliknya terhadap Indonesia.
Salah satunya, tenun ikat milik Inge de Lauthawer yang ia peroleh dari Sumba. Inge sendiri adalah Yayasan Sumba Foundation yang bergerak di bidang penguatan kapasitas siswa bidang pariwisata.
Tenun ikat tersebut ia beli dari Kornelis Ndapakamang, seorang artis asal Sumba, dan masih dibuat secara tradisional, termasuk pewarna alami dari tumbuhan.
Tenun ikat antik itu memperlihatkan motif khas dari kerajaan Pau dan Rende, yang dahulu kala berada di Sumba Timur.
Di sudut lain perpustakaan, KBRI juga menampilkan beberapa komoditas unggulan Indonesia yang merupakan produk impor favorit di Belgia, seperti alas kaki, pakaian, kopi, teh, rempah, dan lain-lain.