Bulan Sura, Seluruh Desa Gelar Wayang Kulit
Rabu, 26 Oktober 2016 – 00:17 WIB
Sementara itu menurut Kepala Desa Pucung Lor Adiran, saat ini tidak banyak lagi masyarakat yang menonton pagelaran wayang kulit hingga usai.
Alasannya karena faktor stamina. Namun antusiasme masyarakat masih tergolong tinggi.
“Kami hanya mengikuti tradisi yang sudah berjalan. dan itu berdampak baik bagi psikologis masyarakat,” ujar dia. (*/ttg/sam/jpnn)