BUMN Harus Dibentengi
jpnn.com - SERANG – Agar dapat maju, BUMN harus dibentengi dari para pemeras dan intrevensi-intervensi. Hal itulah yang saat ini dilakukan Menteri BUMN RI Dahlan Iskan terhadap perusahaan-perusahaan BUMN di Indonesia.
Dalam kuliah umumnya di auditorium Gedung B kampus Untirta, kemarin, Dahlan mengatakan, revitalisasi BUMN sangatlah penting.
"Awal zaman Pak Soeharto sulit bagi kita untuk bangkit karena ekonomi kita parah sekali," ujar Dahlan saat kuliah umum Fakultas Ekonomi dengan tema Revitalisasi BUMN dan Hegemoni Investasi Asing di Indonesia, Sabtu (9/11).
Namun, tambahnya, dengan adanya UU investasi asing, maka asing bisa masuk ke Indonesia. Dengan begitu, lama kelamaan perekonomian Indonesia pun maju. "Ada modal asing ada pula modal dalam negeri," terangnya.
Akibatnya, saat ini posisi perekonomian Indonesia masuk ke dalam 15 terbesar di dunia. Kata dia, dengan majunya perekonomian, maka pola pikir masyarakat juga harus berbeda.
Dahlan mengungkapkan, 1 November lalu, Indonesia sudah mengelola PT Inalum yang dulunya adalah perusahaan asing. "Dua puluh tahun yang lalu belum bisa. Tapi, secara bertahap kita harus maju. Jangan sampai kita juga tak tahu kita harus maju," tuturnya.
Setelah Inalum, Dahlan mengatakan akan mengambil alih Blok Mahakam, yakni perusahaan minyak terbesar. Perancis selaku pemilik Blok Mahakam meminta agar kontraknya diperpanjang tahun ini.
"Tapi, kita berusaha tidak diperpanjang karena ekonomi kita sudah bagus. Sekarang kita sudah mampu. Pertamina sudah siap-siap untuk mengambilalih Blok Mahakam 100 persen. Dalam surat resmi Pertamina ke saya, mereka menyanggupi," ujar Dahlan.