BUMN Semakin Menarik Bagi Investor
Selain pengembangan Energi Baru Terbarukan, ditandatangani pula kesepakatan bisnis sejumlah proyek migas seperti pengembangan Refinery Development Master Plan (RDMP) RU V Balikpapan antara Pertamina dengan Mubadala.
Potensi minyak mentah di Balongan antara Pertamina dengan Abu Dhabi National Oil Company (ADNOC), hingga penyediaan Liquefied Petroleum Gas (LPG) antara ADNOC dengan Pertamina.
Pada subsektor mineral, ditandatangani pula kerja sama Emirates Global Aluminium (EGA) dengan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) dalam rangka penambahan produksi ingot alloy dan billet.
Pada masa uji coba penambahan produksi direncanakan sekitar 20 ribu ton, dimana kapasitas produksi normal saat ini mencapai 250 ribu ton.
"Berbagai proyek hasil kerja sama ini akan menjadi upaya BUMN dalam melakukan transfer pengetahuan. Dengan begitu ke depan daya saing BUMN kita juga bakal lebih baik," ucapnya.
Meski masih dalam tahap komitmen investasi, Mamit mengaku masih ada hal penting yang harus dikerjakan pemerintah untuk meningkatkan status menjadi realisasi investasi, yakni penyederhanaan regulasi.
"Saya rasa apa yang sudah dilakukan dengan menggandeng perusahaan internasional itu sudah cukup bagus. Hanya saja penyederhanaan regulasi harus terus dilakukan karena selama ini semua mentok di tahap ini," pungkas Mamit.(chi/jpnn)