Bunda Melihat Putranya Potong Tali Jemuran, Oh...Innalillahi
jpnn.com - PALU – Candra Wahyu, 17, siswa salah stau SMK di Kota Palu, Sulteng, gantung diri di Gelanggang Olah Raga Mahasiswa di Jalan Lasoso, Palu Barat, Selasa (30/8).
Saat tiba di TKP sekitar pukul 09.00 wita kemarin, Aparat Polsek Palu Barat langsung menurunkan jasad Candra Wahyu yang semula masih tergantung dan tali masih menjerat lehernya.
Polisi kemudian melarikan jasad korban ke RS Bayangkara Polda Sulteng untuk divisum. Hasil visum luar menyebutkan bungsu dari tiga bersaudara ini murni gantung diri.
“Iya, almarhum murni gantung diri, karena bekas tali yang menjerat lehernya bersimpul huruf P. Kemudian lebam mayat juga ditemukan sesuai grafitasi bumi (lebab di bagian kaki, red),” terang Kanit Reskrim Polsek Palu Barat, Iptu Gusti Nyoman Suarta.
Tim medis RS Bayangkara juga menyimpulkan bahwa pelajar tersebut memiliki riwayat penyakit yakni maag akut serta sakit kepala. “Mungkin anak ini depresi karena penyakitnya, lalu kemudian gantung diri,” tambah Gusti menduga.
Gusti menceritakan, sebelum Candra Wahyu gantung diri, sebagaimana keterangan dari ibu kandungnya, malam sebelum kejadian sekitar pukul 22.00, si siswa itu terlihat mondar-mandir keluar masuk rumah. Saat itu Wahyu, sapaan akrabnya, menggenggam sebilah pisau dapur lalu pergi.
Namun tidak lama kemudian, Wahyu balik lagi ke rumahnya. Di situlah ibu kandungnya melihat Wahyu memotong tali jemuran. Namun ibu kandungnya tidak tahu untuk apa tali jemuran itu.
“Ukuran tali jemuran itu sekitar dua meter. Wahyu gantung diri di dalam sebuah ruangan di gelanggang mahasiswa, di dekat tangga,” beber Gusti.