Bunga ini Tumbuh Subur di Indonesia, Khasiatnya Menangkal Penuaan Dini
Air mawar sering digunakan dalam upacara keagamaan yang dihasilkan dari penyulingan kelopak mawar dan air untuk membuat minyak mawar.
Ini digunakan di beberapa daerah untuk pelengkap upacara pemakaman. Ada yang menggunakan air mawar untuk percikan jenazah, supaya aroma jenazah wangi.
Selain itu aroma air mawar yang menenangkan juga dikatakan dapat menenangkan para pelayat karena aromanya dikatakan dapat meredakan kecemasan dan meningkatkan kesejahteraan emosional. Kemudian ada minyak mawar yang juga dikenal sebagai "otto" dan "attar" mawar.
Minyak mawar diekstraksi melalui penyulingan. Minyak mawar memiliki sifat emolien, dan dapat membantu mengurangi peradangan.
Berbeda dengan minyak mawar diekstrasi dari kelopak mawar, minyak biji rosehip tidak berasal dari kelopak tetapi dari buah tanaman mawar (umbi kecil yang tersisa saat kelopak mawar rontok dari batangnya).
Rosehip sangat ideal untuk kulit yang mengalami iritasi dan kerusakan akibat dermatitis, psoriasis, dan eksim. Terakhir adalah kelopak Mawar.
Kelopak mawar tidak hanya indah namun juga harum. Ha ini yang mungkin menjadi alasan mengapa orang Yunani dan Romawi Kuno menggunakannya dalam ritual mandi parfum.
Ratu Mesir Cleopatra konon memiliki rasa suka yang sangat besar pada bunga mawar. Beberapa literatur menyebutkan bahwa Cleopatra selalu menggunakan kelopak mawar untuk ditaburkan di lantai ruang perjamuan dan juga dalam ritual mandi dan kecantikannya.