Buntut Laga Lawan Napoli, Inter Milan Dapat Hukuman Berat
jpnn.com, MILAN - Inter Milan terpaksa memainkan dua pertandingan kandangnya di Serie A tanpa penonton, ditambah satu laga lagi dengan kewajiban menutup bagian Curva Nord di Giuseppe Meazza, tempat berkumpulnya fan Ultras.
Hukuman tersebut jatuh setelah Lega Serie A menyelidiki kasus dugaan pelecehan rasis yang ditujukan kepada pemain belakang Napoli, Kalidou Koulibaly saat big match Boxing Day Inter Milan vs Napoli 27 Desember kemarin.
Dalam laga yang akhirnya dimenangi Inter 1-0 itu, terdengar nyanyian bernada rasisme untuk Koulibaly pada sejumlah kesempatan.
”Dia (Koulibaly) biasanya sangat tenang dan profesional. Namun, siapa pun bakal tersinggung menjadi korban rasisme,” ucap allenatore Napoli Carlo Ancelotti kepada Sky Italia.
Atas apa yang menimpa Koulibaly, kinerja wasit Paolo Mazzoleni pun mengundang pertanyaan. Sesuai aturan FIFA, wasit harus menghentikan jalannya laga apabila muncul chant-chant bernada rasisme.
”Tiga kali kami meminta pertandingan dihentikan dan dia (Mazzoneli) tetap melanjutkannya. Apa kami harus meminta empat atau lima kali?” tutur Ancelotti.
Koulibaly juga menumpahkan perasaannya di akun media sosialnya. ’’Saya kecewa, tetapi saya bangga dengan warna kulit saya. Bangga sebagai orang Prancis, Senegal, dan warga Napoli,’’ cuitnya.
Lega Serie A akhirnya mengumumkan sanksi untuk Inter, Kamis (27/12). Untuk laga kandang Nerazzurri melawan Sassuolo (20 Januari) dan Bologna (4 Februari), Giuseppe Meazza ditutup, tak boleh ada penonton yang masuk.